hai teman-teman Freshgraduated yang sedang berjuang mencari pekerjaan, semoga tetap semangat yah dalam mencari pekerjaan yang kalian inginkan.
Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman saya mencari pekerjaan yang bisa dikatakan susah-susah gampang.
kenapa begitu?
susah ya memang susah, karena lowongan pekerjaan tidak selalu datang. dan susah pula mencari lowowngan pekerjaan yang sesuai dengan yang kita inginkan. misal soal posisi, lokasi bahkan gaji yang ingin kita terima.
Namun saat ini, telah banyak web web yang membantu menyalurkan kita dan memberikan lowongan pekerjaan sesuai dengan yang kita inginkan.
Saya dulu menggunakan info di grup Facebook untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan.
sebenarnya sebelum wisuda, saya sudah ditawari dosen untuk bekerja di tempat pelatihan bahasa Jepang yang nantinya akan menyalurkan orang Indonesia untuk bekerja di Jepang.
Namun, karena susatu alasan, saya menolak tawaran emas itu.
saya akhirnya memutuskan mencari lowongan pekerjaan sendiri, sesuai dengan posisi dan lokasi yang saya inginkan.
Karena saya lulusan sastra Jepang, saya tidak mau bekerja jika pekerjaan saya tidak berhubungan dengan bhasa jepang. karena ilmu yang sudah saya pelajari. ingin bermanfaat dalam hal pekerjaan.
makanya saya memilih untuk bekerja diperusahaan swasta milik Jepang sebagai interpreter.
dalam bahasa Jepang, penerjemah terbagi menjadi dua, yaiu: 1. penerjemah tulisan disebut dengan Honyaku dan orangnya disebut Honyakuka/Honyakusha. 2. Penerjemah lisan yang dikenal dengan istilah Tsuuyaku, dam orangnya dikenal dengan istilah Tsuuyakusha.
Well, karena saya suka bicara saya memilih menjadi tsuuyakusha. karena, dengan menjadi tsuuyakusha kemampuan bicara bahasa Jepang saya dapat meningkat dan bisa meningkatkan kepercayaan diri.
Dari pengalaman saya mendapat info untuk menjadi Tsuuyakusha atau Interpreter, biasanya disyaratkan telah memiliki sertifikat minimal JLPT N3 keatas. untuk menjadi interpreter, tidak harus lulusan S1/D3 sastra Jepang. Yang terpenting adalah memiliki kemampuan bahasa Jepang yang diukur dengan ujian JLPT. soalnya banyak juga yang jadi interpreter yang lulusan SMK karena dia memiliki pengalaman magang di Jepang 3 tahun.
Lowongan pekerjaan yang saya dapatkan pertama kali adaalah interpreter di perusahan jepang yang lumayan besar, perusahaan dibidang popok dan pembalut wanita. Lokasinya ada di Karawang.
saat itu saya ditelpon untuk datang ke perusahaan tsb karena ada wawancara dengan Direktur dan juga ada test penerjemah. Namun sesampainya disana, ternyata hanya wawancara dengan manager orang indonesia menggunakan bahasa Jepang. setelah itu ada tes tertulis soal kanji dan penerjemahaan. untungnya masih boleh pakai google translate, tapi tetap saja sangat membuat otak saya mumet, Kanji GITU LOH :D
Sampai akhirnya test tersebut selesai pukul 2 siang, saya dikabari HRDnya bahwa masih ada 1 tahap lagi, yaitu interview dan psikotes.
pas hari ke 2, ternyata lagi-lagi orang jepangnya tidak datang, jadi hari itu saya hanya test psikotes saja. Nah, yang ini juga lumayan membuat kepalam saya pusing. ditambah lagi, saya harus menunggu 1 jam karena mbak HRD yang menangani saya istirahat dulu. :(
Setelah interview yang ke 2 selesai, mbak itu bilang hasilnya akan keluar 2 minggu lagi.
Namun, ternyata tidak sesuai dengan yang saya bayangkan pemirsah, setelah 2 minggu saya menunggu, tidak ada kejelasan dari perusaahn tersebut DITERIMA atau TIDAK nya, saya sudah menghubungi HRD nya tapi, tak ada respon sama sekali.
disitulah saya merasa sedih.
saya paling tidak suka dengan sebuah ketidak jelasan, saya lebih suka menghadapi apa yang terjadi walau itu pahit dibanding harus menunggu.
Akhirnya, saya pun melepas angan-angan untuk dapat bekerja diperusahaan tersebut, saya memutuskan untuk mencari lowongan lagi.
esoknya, saya mendapat telepon dari sebuah perusahaan Jepang yang berlokasi di Bogor untuk datang interview pada hari itu juga. sebenarnya sangat malas, karena hari itu pagi-pagi hujan sangat deras. terlebih saya juga tidak tahu daerah cileungsi, namun berbekal keinginan untuk SEGERA BEKERJA dan jenuh dengan status pengangguran, akhirnya saya pun berangkat menerpa hujan yang besar ditengah dinginnya udara pagi, demi sebuah interview.
interview yang 1 ini, berjalan lancar. saya hanay dites membaca kanji dasar, yah mungkin kanji n4 kali ya dan disuruh mengerjakan hitung-hitungan matematika. lalu setelah itu, kami negosiasi gaji.
saat itu saya meminta gaji 5juta, namun manager perusahaan mengatakan perusahaan hanya mampu mebayar 4 juta :(
Ada yang bilang, kalau kerja jangan memikirkan gaji. tapi saya pikir tidak harus begitu, kita berhak memilih gaji yang kita inginkan, karena itu dapat jadi penyemangat dalam kerja. karena kita juga memiliki kemampuan, karena apa yang kita pelajari diseolah, kampus, semua membutuhkan pengorbanan bukan? jadi kita juga harus punya nilai jual sendiri, jangan mentang-mentang butuh kerja, tapi sampai dibeli murah oleh perusahaan seolah kita tidak memiliki kemampuan. besoknya, perusahaan tersebut memberikan info, bahwa saya diterima di perusahaan tersebut... dengan offering sallary 4 jt.
namun, dengan banyak pertimbangan... saya menolak tawaran tersebut. sebenarnya saya merasa bersalah, tapi entah mengapa, syaa merasa kurang KLOP dengan perusahaan tersebut.
akhirnya saya pun harus bertahan dengan pengangguran saya ini... menanti jodoh yang tepat.
besoknya saya dijadwalkan oleh salah satu perusahaan recruitment untuk mengikuti interview di cikarang, sebuah perusaan Jepang yang bergerak dibidang manufactur injeksi plastik.
yang ini, interviewnya cukup unik.
jika pada sebelum-sebelumnya ada test bahasa Jepang dan test psikotest, disini saya sama sekali tidak ditest. saya, direktur dan 3 manager hanay mengobrol seputar Jakarta yang macet dan banjir, dan menceritakan bagaimana saya dulu belajar bahasa Jepang. tentunya dengan menggunakan bahasa Jepang.
Lalu seminggu kemudian. keluarlah hasil interview tersebut.
saya diterima sebagai interpreter, dan diundang untung datang ke perusahaan dalam rangka negosisasi gaji sekaligus medikal cek up.
Akhirnya, berakhirlah sudah jodoh saya di perusahaan ini.
mas/mbak, perkenalkan nama saya made dari NTB.skrng saya sedang menjalani magang tahun ke 3 di jepang tepatnya diosaka. saya punya sertifikat jlpt n3, bulan 7 tnggl 2 kemarin saya baru saja ujian n2, gatau sih lulus atau ga nya hehe
BalasHapusmau nanya mas/mbak,apa aja sih suka duka menjadi interpreter bahasa jepang ?
dan juga selain bisa berbahasa jepang, apakah ada hal2 yang harus dikuasai untuk menjadi interpreter ?
Hallo Made San. Terima kasih sudah mau mampir.
Hapussuka duka menjadi interpreter ya.
kalau saya sendiri, sejauh ini menjadi interpreter ngerasa senang karena dapat mengetahui banyak ilmu dari berbagai bidang. kita juga menjadi sumber informasi nomor 1 dan jadi telinga pertama bagi orang asing. terus kerjanya gak terkait sama data-data kaya bagian lain.
dukanya adalah tekanan sangat besar. entah dari atasan yang kadang karakteranya lumayan galak :) tapi yang baik juga banyak sih. cuma yahh gt, suka depress banget kalau nerjemahin saat situasi sedang tegang, misal ribut serikat dengan management. banyak dukanya kalau kita memang masih baru, akan terasa berat, setress karena butuh penyesuaian. saya bertahan diperusahaan yg ditulis diatas hanya 5 bulan saja. tapi akhirnya melanjutkan lagi sebagai interpreter karena merasa ini adalah passion saya.
saran saya : untuk jadi interpreter yang jadi modal utama adalah keberanian dan percaya diri. untuk kemampuan dan keahlian itu bisa digali selama kita belajar. minimal N3 boleh lah jadi modal untuk mencari kerjaan. apalagi dikawasan industri, permintaan akan interpreter sangat banyak.
semoga membantu ya. ganbatte kudasai
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKaka bolehkah saya meminta no wa atau line kakak ? Saya ingin lebih mengenal ttg dunia interpreter
BalasHapusHallo Yudha,
BalasHapusterima kasih sudah mampir yaaa.
kamu boleh pm di email saya
miimikanz@gmail.com
Kak alhamdulillah syukur deh kalau profesi penerjemah jepang tdk harus memiliki gelar sastra jepang,saya sangat berminat dgn profesi ini karena memang sdh menyukai anime jepang sedari kecil dan memikirkan peluang profesi ini yg masih tergolong jarang yaa taulah kk klau mencari kerjaan sulit sekali untuk lulusan sma yg tdk memiliki skill walaupun saya udh ada niat buat ngumpulin uang buat kuliah di univ swasta dibogor jurusan sasjep, saya bayar uang pembangunannya, ortu bayar uang semesteran sekaligus kosan nya. Semoga bisa tercapai ya ka mohon doanya :), oh iya boleh nge pm ke email untuk tips2 belajar bhs jepang?
BalasHapus